SINGAPURA PART 1

Kekurangan terbesar bangsa Indonesia menurut saya adalah kurang cermatnya Indonesia dalam berencana. Atau apabila rencana sudah sedikit matang, rencana tersebut tidak terpenuhi dan keapatisan masyarakatnya untuk mengikuti rencana tersebut. Singapura adalah negara yang pernah dipimpin oleh Lee Kuan Yew dan terkenal dg Benevolent dictatorship, memperlihatkan bahwa kediktatoran yang dibarengi dengan tingkat korupsi yang rendah ( 7 dari 176 Corruption Perseption Index) membuat rakyatnya percaya dan mematuhi berbagai peraturan yang begitu ketat.



Berkaca dari negara tetangga kita Singapura, sebuah negara dengan pendapatan per kapita tertinggi nomer 9 terbesar di dunia dengan US$ 55.189 sedangkan Indonesia berada pada peringkat ke 118. Jauh sekali, bukan ? Melihat realita tersebut, tidak banyak yang tahu bahwa Singapura merupakan bekas pelabuhan Inggris di Asia Tenggara yang pada tahun 1965 akhirnya berpisah dari Malaysia. Singapura dulunya merupakan negara berpendapatan rendah  dengan GDP US$ 500 atau sama dengan Ghana, banyak penduduknya yang mengalami manultrisi juga sebuah negara yang sering terjangkiti penyakit malaria. Pada tahun 1950-an, Singapura merupakah suatu daerah dengan penduduk yang memadati kawasan pelabuhan dan sangat bergantung pada pasokan air yang berasal dari daratan dan disalurkan melalui pipa-pipa. Sebagaimana air merupakan salah satu hal yang paling penting dan krusial, Singapura pada tahun 1800.an mengandalkan sumur dan sungai namun, karena jumlah penduduk yang terus meningkat, Singapura mengandalkan pasokan air yang disuplai dari negara tetangganya Malaysia. Pembangunan yang berkelanjutan dan terencana dengan baik yang juga dipatuhi dengan baik oleh warga negaranya. Bahkan hanya untuk sekedar pelarangan membuang sampah sembarangan, pelaku akan diganjar dengan dengan denda Rp 2.000.000.
Pemerintahan yang sangat ketat dan politik yang stabil yang mengatur segala aspek dalam kehidupan masyarakat.Singapore Corruption Perseption Index berada pada peringkat 7 dari 176 negara dengan nilai 84 dari 100. Nilai korupsi yang rendah itu pula yang membuat masyarakat Singapura sangat mempercayai pemerintahannya dan menciptakan kondisi politik yang stabil dan memberikan rasa aman bagi investor yang ingin berinvestasi di Singapura.
Lee Kwan Yew yang mana terkenal sebagai minister mentor Singapura yang memiliki gaya pemerintahan Benevolent dictatorship berusah menyingkirkan budaya korupsi dari pemerintahannya dengan menggaji pejabat tinggi negara sama dengan pejabat tinggi pada suatu perusahaan swasta. Lee Kuan Yew juga terkenal akan beberapa peraturan yang menjegal lawan politiknya namun berita baiknya pertauran tersebut menjadikan Singapura bertransformasi menjadi negara berpendapatan tinggi. Kediktatoran yang baik hati tersebut juga menjegal press Singapura, sehingga Singapura pada tahun 2017 berada pada peringkat 151 dari 180 negara untuk index kebebasan press.

Kepatuhan masyarakat Singapura juga salah satunya terlihat dari peraturan akan pembatasan jumlah anak dalam keluarga. Pemerintah Singapura melihat akan sempitnya wilayah negaranya, mulai membatasi jumlah anak dalam setiap keluarga menjadi dua. Setiap wanita yang telah memiliki dua anak, dan kemudian melakukan sterilisasi akan diberikan bonus S$ 5000. Semua warga negara Singapura sudah menyadari mengapa pemerintah memberlakukan hal tersebut yang berlangsung pada tahun 1970-an. Namun, lama kelamaan budaya masyarakat yang terlalu patuh tersebut juga berdampak negatif dengan adanya penurunan jumlah penduduk Singapura yang signifikan. Salah satu contohnya saat ini banyak wanita  Singapura yang lebih memilih karirnya sehingga mengesampingkan pentingnya memiliki anak, pemerintah mulai menyarankan untuk memiliki lebih dari dua anak. Adanya pembatasan anak yang terlalu dipatuhi tersebut juga membuat Singapura sedikit bergantung pada jumlah imigran dari luar negeri untuk menambah jumlah penduduknya.



Marina Bay sebagai tempat perjudian yang legal diSingapura. Perjudian di Singapura dilarang kecuali pada tempat tempat tertentu yang diperbolehkan.

Sumber :
https://en.wikipedia.org/wiki/Benevolent_dictatorship
https://www.ft.com/content/beea8628-a518-11e3-8988-00144feab7de?mhq5j=e3
http://donellameadows.org/archives/singapore-leads-the-good-life-under-a-benevolent-dictator/ 
Jacobson, Mark. 2010 . "Singapura". National Geographic Indonesia 

Share:

0 komentar