The Golden Compass


Judul                     : The Golden Compass (Kompas Emas)
Pengarang             : Phillip Pullman
Penerbit                 : PT Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit          : 2008
Seri                        : Pertama dari Trilogi His Dark Materials

Rate                       : 4,5/5

"Belacqua? Bukan. Kau Lyra Silvertongue—si lidah perak,"Iorek, The Golden Compass

Ketika temannya, Roger, lenyap, Lyra dan dá´‚monnya, Pantalaimon, bertekad menemukannya. Pencarian itu membawa mereka, ke alam Utara yang dahsyat, muram tapi menakjubkan, tempat beruang beruang berbaju besi menguasai dunia es tersebut dan ratu-ratu penyihir berterbangan di langit yang membekudan tempat sekelompok ilmuwan melakukan eksperimen mengerikan. Lyra berhasil melalui berbagai kengerian ini, tapi sesuatu yang lebih berbahaya menunggunyayang tak pernah terbayangkan olehnya...



Lyra Belacqua adalah seorang gadis kecil beranjak remaja yang tinggal di Akademi Jordan—akademi termegah dan terkaya di Oxford. Novel ini menceritakan sebuah dunia baru. Bukan Oxford atau Svalbard yang kita kenal, dunia dalam novel ini, sedikit berbeda dengan dunia kita. Sebuah dunia yang asyik, dimana semua orang tak mungkin sendirian. Setidaknya ada dá´‚mon—belahan jiwa manusia yang ada dalam dunia ini yang berbentuk hewan yang tidak mungkin berpisah dengan pasangan manusianya. Setidaknya, dengan adanya dá´‚mon, manusia memiliki tambahan tenaga ketika bertarung, semisal dá´‚monnya berupa harimau atau singa, namun di sisi lain jika dá´‚mon milik seseorang mati, maka orang tersebut juga akan mati. Orang yang telah menginjak dewasa memiliki dá´‚mon yang mengambil bentuk tetap sesuai dengan kepribadian mereka masing-masing. Namun, bagi anak anak, dá´‚monnya akan berubah ubah sesuai keiinginan pemiliknya atau perasaan pemiliknya. Selain hal tersebut, dunia dalam Kompas Emas hampir mirip dengan dunia yang kita kenal, yah kecuali masih ada sihir yang terdapat dalam dunia Kompas Emas. 

Sejujurnya, saya menyukai karakter Lyra, mirip dengan karakter tipe heroine mainstream lainnya, Lyra seorang gadis yang sedikit nakal namun pemberani, bedanya dia hanyalah seorang gadis kecil buka seperti Tris dalam Divergent atau Katnis dalam The Hunger Games. Konflik dimulai ketika Roger, sohibnya, tiba-tiba hilang. Hal ini membuat Lyra harus mengelilingi dunia hanya untuk mencarinya, sebuah hal yang sangat menakutkan berjalan sendiri—atau berdua dengan Pantalaimon, dengan usia yang belum menginjak remaja berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya bermodalkan kompas emas atau alat pencari kebenaran—sebuah alat yang akan menjawab segala pertanyaannmu dalam bentuk simbol simbol. Yah, setidaknya dengan benda itu, Lyra bisa tahu kemana dia harus mencari Roger. 

Dengan bantuan kompas emas, Lyra akhirnya tau bahwa dia harus pergi ke tempat Roger diculiksebut saja tempat itu Bolvangar. Namun lawan-lawannya pun tak mudah. Mulai dari Miss Coulterwanita dewasa yang selicik Lyra, penyihir, pasukan Tartar dengan dá´‚mon berbentuk serigala, hingga beruang kutub berukuran raksasa yang memiliki kuku tajam nan panjang yang mana dengan sekali tebas habislah sudah dan dilengkapi dengan armor yang terbuat dari logam langit. 

Saya suka sekali bagaimana penulis menggambarkan sebuah dunia baru dengan konsep atau hukum yang baru, semisal manusia tanpa dá´‚mon adalah sesuatu yang menjijikkan dan tidak terbayangkan dalam dunia tersebut, seperti halnya hantu yang entah tidak mati atau tidak hidup. Hal tersebut ditekankan berkali kali dalam novel ini, supaya pembaca dapat mengerti hukum alam dalam dunia baru tersebut. Perlahan-lahan Lyra mulai mengerti siapa sebenarnya orangtuanya yang tidak pernah ia ketahui sebelumnya, Lyra hanya tau bahwa orangtuanya meninggal. Perlahan-lahan dia juga mengerti, misinya bukan hanya sekedar mencari Roger, lebih dari itu, seperti halnya heroine lainnya, Lyra harus menyelamatkan dunia. Lyra mungkin tidak kuat atau seseorang yang jago bertarung seperti Katniss. Namun, dia adalah seorang gadis yang cukup cerdas untuk mengelabui orang-orang dewasa di sekitarnya, kemampuan Lyra lainnya adalah jago kabur. 

Kompas emas walaupun mengambil penokohan dengan heroine gadis kecil, memiliki 
sedikit adegan kekerasan ataupun percumbuan didalamnya sehingga ditujukan untuk anak di atas usia 13 tahun. Bahasa maupun adegan yang terdapat dalam novel ini tidak terlalu berat untuk dibaca seorang remaja dan tidak perlu berpikir cukup keras. Cukup nikmati dan baca alurnya secara perlahan. Diksi-diksi yang digunakan dalam cerita pun cukup untuk membuat kita membayangkan bagaimana penampakan dunia baru ini. Sejujurnya saya tertarik untuk membaca buku ini dikarenakan trailer dari filmnya. Hanya saja ternyata film Kompas Emas saya rasa terlalu singkat untuk cerita yang sedemikian detail, tentu saja seperti film yang diangkat dari novel fantasi lainnya. Dari novel ini, saya juga menjadi tertarik untuk mencari tahu bagaimana rupa Svalbard yang super dingin dan penuh dengan beruang kutub hidup di sana. 


"Mereka orang tanpa dá´‚mon!"Lyra Belacqua, The Golden Kompas

Share:

0 komentar