The Lost Hero



"Tujuh Demigod akan menjawab panggilan. Karena badai atau api dunia akan terjungkal."
 Tiga Demigod baru bergabung di perkemahan Blasteran. Jason, yang tidak bisa mengingat jati dirinya, Piper yang penuh misteri, dan Leo dengan kemampuan mekaniknya yang luar biasa. Bersama-sama, ketiganya mengemban sebuah misi penyelamatan. Misi yang akan mengungkap sebuah rahasia besar mereka di masa lalu.

Halo, bertemu dengan saya lagi. Adelia. Jadi, kali ini saya akan mereview sebuah novel berjudul The Lost Hero, terbitan mizan fantasy dengan pengarang yang sudah tidak asing lagi Rick Riordian. Penggemar Percy Jackson tentunya sudah tak asing lagi dengan Rick, yang merupakan pengarang novel bestseller yang sebelumnya telah dibuat filmnya di Hollywood yaitu sequel Percy Jackson tentunya. Namun, apabila ditanya bagus mana, tentu saja penggemar-penggemar novel seperti saya pasti akan menjawab lebih baik bukunya.

Oke, next novel ini memiliki tebal 586 lembar dan juga dilengkapi dengan gambar. Karena saya menyukai komik, adalah sebuah bonus yang lumayan apabila membaca novel walau dengan hanya beberapa lembar bonus gambar, hehe. Saya, beberapa kali membaca novel terjemahan entah mengapa saya mengambil kesimpulan bahwa novel terjemahan itu sarat dengan deskripsi yang sangat detail mengenai keadaan lingkungan di sekitar tokoh. Maksudnya adalah kita bisa membayangkan dengan detail dari barang-barang hingga aroma yang tercium dalam suasana yang dialami oleh tokoh. Diksi yang digunakan juga biasanya cenderung rumit, dan terkadang butuh kamus untuk mengartikannya. Namun, pada novel ini, saya tidak menemukan hal tersebut. Bukan berarti mengurangi keasyikannya tentu saja, dalam novel ini dijelaskan secara sangat sederhana nan mudah dipahami mengenai keadaan di sekitar tokoh.

Pada novel ini cerita dijabarkan dalam tiga sudut pandang, Piper, Leo, dan Jason. Jason adalah demigod, manusia setengah dewa, anak dari Zeus. Kekuatan yang dimilikinya tentu saja berhubungan dengan angin dan petir. Dia juga memiliki koin yang dapat berubah menjadi pedang ketika dilempar. Saya membayangkan Jason adalah anak berambut pirang yang lumayan tampan, baik hati, sangat protogonis sekali. Kalau bisa dibilang seperti film korea saja, hehe. Piper adalah anak seorang artis terkenal yang kurang kasih sayang, cantik, namun berusaha menutupinya, anak dari Dewi Cinta/Aphrodite. Hah, dewi cinta? Memang apa yang bisa dilakukan oleh seorang anak Dewi Cinta? Menarik sekali, jangan meremehkannya karena dia memiliki kekuatan charmspeak yang membuat manusia/monster klepek-klepek dan menurutinya. Apakah hanya itu? Tentu tidak. Piper juga dilengkapi dengan ketegaran yang luar biasa dalam kasus ini, namun saya tidak ingin spoiler, hehe. Leo tokoh ketiga adalah tokoh favorit saya. Seorang mekanik yang memiliki kekuatan super lainnya. Dia dapat mengeluarkan api. Leo merupakan anak dari dewa Hephaestus. Leo merupakan seorang dengan rambut cokelat keriting, dekil, dan memiliki memiliki ras Spanyol. Yang paling saya sukai adalah dia selalu membuat suasana menjadi renyah dengan guyonan-guyonan khasnya, bahkan ketika suasana tergenting sekalipun. Sangat perlu dilakukan agar kita dapat berpikir jernih di saat genting, seperti "Delaying death is one of my favorite hobby"
Mereka bertugas menyelamatkan dunia untuk sementara. Kenapa sementara? Karena buku ini adalah sequel pertama, masih ada sisa enam buku lainnya.

Di akhir cerita kita akan mengetahui jati diri Jason.
SPOILER ALERT 
.
.
dia bukan berasal dari perkemahan Blasteran, tidak seperti Piper dan Leo. Oke, genre dari buku ini adalah Fantasi, Humor, Adventure. Saya menyukainya karena di saat genting pun kita juga bisa tertawa sambil tetap tegang membayangkan mereka melawan monster-monster jahat demi menyelamatkan dunia. Novel ini bersettingkan waktu manusia modern dengan berbagai gadget canggihnya, hidup berdampingan dengan dewa-dewi yunani kuno, yang juga telah menyesuaikan dengan keadaan zaman sekarang. Sebuah konsep yang unik dari sebuah novel. Selamat membaca :))

Rating : 8,5 dari 10

Share:

0 komentar