JAKARTA HISTORY MUSEUM

Hey, guys wassup !!. 
So at this chance, I visited Jakarta History Museum, yay !! It only cost five thousand Rupiah for the entry ticket. 

Kali ini, saya berkesempatan buat mengunjungi museum Fatahilah atau Museum Sejarah Jakarta yang berlokasi di Kota Lama. Sekali kali jalan-jalannya bertujuan untuk memperdalam pengetahuan, ya. Nggak melulu maen ke alam, hehe.

This is it !! Jakarta History Museum or Fatahilah Museum with Hermes statue in front of it

Jakarta History Museum used to be called Stadhuis or the city hall of Batavia (Jakarta called used to be). Saya berangkat dari Bandung ke Jakarta naik kereta Argo Parahyangan seharga Rp 100.000 dari stasiun Bandung ke stasiun Gambir.  

I took busway from Gambir Station and took Pulogadung-Harmoni track and then I stopped at Harmoni Central Halte. Then, I took Blok M-Kota Station and I stopped at Kota Station. It just took five minutes walking to reach the Jakarta History Museum.

Jadi, pas udah masuk nih kawasan Kota Tua, tinggal ikutin tuh petunjuk buat ke Museum Sejarah Jakarta. Selain museum ini, masih terdapat juga beberapa museum yang lain yang bisa dikunjungi seperti museum Bank Indonesia, museum wayang, museum Bank Mandiri, dan masih banyak wisata lainnya. Di sekitar jalan menuju museum Sejarah Jakarta, terdapat beberapa objek yang instagrammable semacam ondel ondel atau orang yang berpura pura menjadi patung.

Ondel ondel 

Waktu masuk ke dalam area museum, di depan gedung museum kita disambut oleh patung dewa Hermes, Sang pembawa pesan. Ternyata, di bawah gedung museum, dulunya digunakan sebagai penjara bawah tanah, hiiihhh serem. Hingga saat ini, masih terdapat bola bola besi yang sangat berat yang dulunya diikatkan pada anggota badan para tahanan, supaya para tahanan sulit untuk bergerak dan mengurangi kemungkinan untuk kabur.  Di halaman depan juga terdapat relief yang mirip dengan relief pada Borobudur yang mencceritakan tentang kehidupan di zaman kerjaan dulu. Mirip seperti relief kapal Jung di Borobudur. 


Prison Ball. It is so dark, isn't it ? 

Prison Door


Gedung dibagi bagi menjadi beberapa bagian menurut sejarahnya. Misal pernak pernik ketika Jakarta masih menjadi Batavia, Sunda Kelapa atau Jakarta di masa depan dan sebagainya. 





Selain itu juga terdapat beberapa pernak pernik penginggalan bangsa lain di sini. Seperti beberapa peninggalan ukiran bernuansa Eropa, guci dari Cina, hingga tempat tinta yang terbuat dari perak, dan sebagainya. Perpaduan budaya juga dapat dilihat pada perhiasan yang digunakan untuk pernikahan orang Betawi yang bernuansakan budaya Cina. 
Vas with Chinese ornaments
Ink set made from silver

Headdress for Betawi Bride. Those pieces of jewelry show a blend of culture with Chinese culture.

Udah, yak jadi begitulah pengalaman saya jalan jalan ke museum sejarah Jakarta. Masih banyak museum yang dapat kalian kunjungi di Kota Tua. Jangan lewatkan semuanya. Super seru !! Dan nambah pengetahuan banget. Kita jadi tahu bahwa Jakarta sebagai ibukota negara kita, tersusun oleh beragam budaya mulai dari budaya masyarakat pribumi sendiri, Cina, Arab, hingga Eropa. Oleh karena itu, kita sebagai warga Indonesia yang super multikultur harus saling menghargai, yuk satu sama yang lainnya. Karena Bhinneka Tunggal Ika, yaa!!! 


Share:

0 komentar