'Where must we go...
we who wander this Wasteland in search of our better selves ? '
The First History Man - Mad Max : Fury
Hai hai, jadi,
kali ini saya bakal cerita tentang perjalanan saya jalan-jalan ke gunung
Papandayan. Gunung Papandayan itu, letaknya di Garut. Modal kami udunan Rp
290.500,00 udah termasuk beli gas, transport nyewa mobil dari Bandung-Garut,
dll. Gunung Papandayan sekarang mahal bingitss. Masuk+camp 65.000. Karena kita
nyewa mobil, parkir bentar ditambah 10.000. gue saranin lu naik bis ke
Bandung-Garut terus naik ojek aja, seems lebih murah karena kalo nyewa mobil,
bayar bensin bapaknya juga jadi agak mahal.
Jadi, tim saya
kali ini CEWEK SEMUA!!!! Wkwkwkwk. Dan nggak ada yang pernah naik gunung
sebelumnya, kecuali saya dan beberapa tapi udah sering ngecamp ke dataran
tinggi sih tapi. Tapi, walau saya udah pernah naik gunung, saya nggak punya keterampilan
naik gunung dikarenakan kalo naik biasanya ada cowo-cowo yang menyiapkan tenda,
saya duduk duduk eh tenda udah jadi huehehe. Untungnya, kami dipandu oleh Kang
Farhan, jadi nggak nyasar dan bisa ngediriin tenda (beliau masnag 80% tendanya
tapi) lumayan, aku udah jago ngebongkar tenda sekarang sama ngebangun dikiiiiitt lah, hehe.
|
Sunrise!!! |
Oke, jadi kami
berangkat dari Salman ITB pukul 06.30. Setelah semua siap kami langsung caw
naik. Papandayan termasuk gunung cimpi, pada waktu itu lagi musim kemarau jadi
karena kondisi gunung pada awalnya lumayan gersang dan panas diminta cewe-cewe
bawa topi dan jangan lupa pakai sunblock, kalau nggak mau berakhir dengan wajah
merah-hitam, bibir mengelupas, kulit kering perih mau ngelupas juga kayak aku.
Maaf karena aku cewe, jadi ya rada mikirin muka, lah hehe.
|
Tegalalun, tempat tumbuhnya bunga-bunga edelweiss |
Oke, jadi, kami
mulai naik tujuan peristirahatan kami adalah pondok Saladah, tempat orang
–orang pada ngecamp. Tapi, karena ini gunung cimpi, banyak warung-warung
tersedia, kok. Kamar mandi juga tersedia dimana-mana (di pos maksudnya). Jadi,
so enak lah pokoknya. Buat yang nggak mau ngecamp, nggak usah khawatir karena
bisa kok naik aja terus turun. Cuman, buat hati-hati aja, kadang disini ada
babi hutan. Petugas biasanya menyarankan untuk menggantung makanan kita di
pohon (tapi kami nggak ngelakuin, hehe). Tapi, tenang ada ranger yang siap
berpatroli serta petugasnya kok. Jadi, insya allah aman.
Setelah ngecamp,
kami besok paginya melanjutkan jalan-jalan ke hutan mati dan tegal alun. Hutan
mati memiliki tanah berkapur dan pohon-pohon yang kering. Sedangkan tegal alun
berupa padang bunga edelweis. Eitss tai tetep jaga lingkungan ya. Jangan
memetik bunga Edelweiss sembarangan, kalo nggak mau dijadikan duta Edelweiss
atau ngga boleh naik ke Papandayan lagi buat selamanya, hehe.
|
Hutan mati nan eksotis, hehe |
Oh yaa, karena
kami ngecamp di pondok Saladah jadi untuk dapetin sunrise tinggal jaan sebentar
aja dan nyampe. Tapi ada juga kok tempat ngecamp selain di pondok Saladah,
cuman kalo liat sunrise jalannya agak jauh tapi lebih bagus karena bener-bener
nggak ada yang ngehalangin matahari muncul.
Oh ya, mungkin
kalian berniat ngefoto bintang, karena disini bintangnya bagus banget. Untuk
kamera sebaiknya make DSLR jangan yang biasa karena ada pengaturannya
tersendiri.
-
Timer
2-5 detik
-
Manual
fokus set ke infinity fokus
-
ISO :
2500 atau 2000 atau 3200
-
F
3,5/2,8
-
Speed
ke 25 detik-30 detik atau 15 detik juga bisa
|
Pemandangan langit di malam hari |
Dalam
pemotretan ini kami memakai lensa Canon sigma 10-20. Tapi, bisa kok pake kamera
lainnya. Dengan pengaturan yang sama. Oh, ya jangan lupa hindari tempat-tempat yang banyak lampu/senter supaya dimatikan. karena bisa mengganggu indahnya cahaya bintang di malam hari dan jadi susah ngefotonya.
Waktu aku ke sana kan lagi musim kemarau, jadi lumayan dingin. Waktu malam hari suhunya bisa mencapai 8 - 9 derajat Celcius aja. Jadi, jangan lupa bawa sleeping bag, jaket yang anget, kaos kaki, sarung tangan juga. Untuk yang kadang suka susah nafas di waktu dingin (kayak aku, walau ngga asma ya) jangan lupa bawa masker. Oh ya di perjalanannya bau belerang gitu.
Selamat jalan-jalan, jangan lupa berdoa dulu
Life is artventure